Jadilah engkau pendengar setia, pendengar setia bagi orang-orang terdekatmu, yang selalu mendengarkan dengan seksama, apa-apa yang menjadi topik bahasan dalam setiap pembicaraan, sehingga kau tak akan seperti aku, yang terkadang mudah lupa dengan topik pembahasan saat ngobrol. Ya itulah aku . . . sekali lagi, jangan tiru aku kawan . . .
Hal penting lainnya dalam mendengar adalah menyertainya dengan hati, menjadi pendengar setia yang selalu menemani dengan hangat, dengan hati yang penuh hikmat, itulah kawan setia, contohlah Ia kawan . . .
Namun kawan, aku juga ingin sepertimu, aku ingin belajar . . . belajar mendengarkan bisik, sapa, tanya, curahan hati dari engkau semua kawan, aku juga ingin sepertimu . . . sekarang kawan, apa kau yang pandai mendengarkan tak memberikan kesempatan padaku untuk belajar?