"Allah SWT menciptakan dua telinga dan satu mulut. Artinya, kita harus lebih banyak mendengar daripada banyak bicara. Mendengar harus dua kali lebih banyak, agar ucapan kita jadi lebih bermakna. Semoga Allah Yang Maha Mendengar menggolongkan kita sebagai orang-orang yang merasa didengar oleh-Nya."
Mendengar, hal ini mungkin adalah salah satu kekurangan dalam hidupku kawan, dalam kehidupanku sadar atau tidak aku mengakuinya bahwa aku bukanlah pendengar yang baik, aku lebih suka berkata daripada mendengarkan, lebih suka menasehati daripada mendengarkan lantunan-lantunan nasehat, namun jangan contoh aku kawan.
Jadilah engkau pendengar setia, pendengar setia bagi orang-orang terdekatmu, yang selalu mendengarkan dengan seksama, apa-apa yang menjadi topik bahasan dalam setiap pembicaraan, sehingga kau tak akan seperti aku, yang terkadang mudah lupa dengan topik pembahasan saat ngobrol. Ya itulah aku . . . sekali lagi, jangan tiru aku kawan . . .
Hal penting lainnya dalam mendengar adalah menyertainya dengan hati, menjadi pendengar setia yang selalu menemani dengan hangat, dengan hati yang penuh hikmat, itulah kawan setia, contohlah Ia kawan . . .
Namun kawan, aku juga ingin sepertimu, aku ingin belajar . . . belajar mendengarkan bisik, sapa, tanya, curahan hati dari engkau semua kawan, aku juga ingin sepertimu . . . sekarang kawan, apa kau yang pandai mendengarkan tak memberikan kesempatan padaku untuk belajar?
Jadilah engkau pendengar setia, pendengar setia bagi orang-orang terdekatmu, yang selalu mendengarkan dengan seksama, apa-apa yang menjadi topik bahasan dalam setiap pembicaraan, sehingga kau tak akan seperti aku, yang terkadang mudah lupa dengan topik pembahasan saat ngobrol. Ya itulah aku . . . sekali lagi, jangan tiru aku kawan . . .
Hal penting lainnya dalam mendengar adalah menyertainya dengan hati, menjadi pendengar setia yang selalu menemani dengan hangat, dengan hati yang penuh hikmat, itulah kawan setia, contohlah Ia kawan . . .
Namun kawan, aku juga ingin sepertimu, aku ingin belajar . . . belajar mendengarkan bisik, sapa, tanya, curahan hati dari engkau semua kawan, aku juga ingin sepertimu . . . sekarang kawan, apa kau yang pandai mendengarkan tak memberikan kesempatan padaku untuk belajar?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar